Di Manakah Allah ?? (diatas langit)
Jumat, 03 April 2015
0
komentar
Dalam
suatu pengajian selepas shalat Isya’ menjelang shalat Tarawih pada bulan
Ramadhan 1426 H yang lalu di suatu masjid di daerah Depok, seorang penceramah
melontarkan satu pertanyaan kepada para hadirin yang hadir pada saat itu.
Pertanyaan yang dilontarkan sangat simpel dan sederhana, yaitu, “Di mana
Allah?”. Mendengar pertanyaan yang mungkin belum pernah terdengar, para jamaah
yang hadir tersebut diam dan tidak terdengar ada jawaban. Lalu penceramah
tersebut mengulangi lagi pertanyaannya, “Bapak-bapak, Ibu-ibu Di mana Allah?”.
Setelah ditunggu beberapa saat tidak terdengar juga ada jawaban. Namun tanpa
disangka dan diduga dua anak kecil yang berada di shaf (barisan) paling
belakang duduk di dekat pintu masuk khusus kaum pria, mereka berdua dengan
wajahnya yang sangat polos menjawab, “Allah di langit”.
Dalam
kesempatan lain dan di tempat lain, penceramah tersebut juga mengajukan
pertanyaan yang sama kepada jamaah yang hadir, “Di mana Allah?”. Ada seorang
hadirin yang menjawab, “Allah ada di mana-mana dan Dia ada di setiap tempat”,
ada lagi yang mencoba untuk menjawab: “Allah ada di hati kita”. Ada lagi yang
lainnya mengatakan, “Allah tidak punya tempat”, yang lain lagi mengatakan,
“Kita tidak boleh menanyakan hal itu”.
Allah
subhanahu wata’ala adalah Rabb yang haq dan wajib kita ibadahi dan bahkan kita
diperintahkan oleh-Nya secara rutin untuk melaksanakan ibadah shalat sebanyak 5
kali sehari semalam sebagai bentuk penyembahan dan pengabdian kita yang sangat
agung kepada-Nya. Hal itu kita lakukan agar kita tergolong sebagai hamba-Nya
yang bertauhid.
Dan
juga setiap do’a yang kita panjatkan dan kita munajatkan kepada-Nya setiap ada
waktu dan kesempatan, lalu kita tengadahkan kedua tangan kita “ke atas” yang
mengindikasikan bahwa Dzat yang kita sembah adalah Maha Tinggi (berada di atas
langit yang tinggi).
Masih
banyak pemahaman aqidah kaum muslimin yang perlu diluruskan, sebab mayoritas
mereka belum mengenal Allah subhanahu wata’ala secara benar, artinya aqidah
mereka masih banyak yang menyimpang, hal ini terbukti dari jawaban-jawaban
mereka yang salah ketika menjawab pertanyaan yang terlihat sederhana seperti;
“Di mana Allah?”. Mereka tidak tahu bahwa jawaban yang tepat adalah “Allah ada
di langit”. Ketidaktahuan mereka ini mengindikasikan bahwa aqidah kaum muslimin
masih cukup memprihatinkan dan perlu adanya pembenahan.
Kekeliruan
semacam ini sebagai akibat dari informasi-informasi yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan yang ditiupkan oleh manusia-manusia yang kurang paham
dalam bidang aqidah, sehingga merusak fithrah kaum muslimin.
Padahal
untuk menjawab pertanyaan “Di mana Allah,” tidak mesti seseorang itu
berkapasitas sebagai seorang ulama, sebab fithrah manusia yang masih suci akan
mampu memberikan jawaban yang tepat. Sebagai contoh adalah kasus di atas; dua
anak kecil mampu memberikan jawaban yang benar dan tepat ketika menjawab
pertanyaan “Di mana Allah?”.
Marilah
kita simak pula sebuah hadits shahih berikut ini, “Seorang shahabat Nabi yang
bernama Mu’awiyah Bin Hakam As-Sulamy radhiyallahu ‘anhu, dia memiliki seorang
budak wanita yang ingin dia merdekakan, akan tetapi sebelum dia dimerdekakan
oleh Mu’awiyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajukan dua
pertanyaan kepada budak wanitanya tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam berkata kepadanya, “Di mana Allah ?” Lalu dijawab oleh budak wanita
itu, “(Allah itu) di langit”, lalu Nabi bertanya lagi, “Siapa saya ini?”,
dijawab oleh budak wanita itu, “Engkau adalah Rasulullah.” Setelah itu Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda, “Merdekakan dia, karena dia seorang
mukminah (yang beriman dan beraqidah secara benar)”.
Hadits
ini diriwayatkan oleh jama’ah Ahli Hadits, diantaranya; Imam Muslim, Imam
Malik, Imam Abu Daud, Imam Nasa’i, Imam Ahmad, Imam Baihaqi, Imam Daarimi, Imam
Ibnu Khuzaimah, dan lain-lain.
Hadits
ini merupakan hujjah (dalil) yang sangat kuat untuk membantah orang-orang yang
berkeyakinan bahwa “Allah subhanahu wata’ala ada di mana-mana dan Dia berada di
setiap tempat”. Hadits ini menerangkan dengan sangat jelas tentang keberadaan
Allah subhanahu wata’ala “di atas langit”.
Imam
Adz-Dzahabi setelah membawakan hadits ini di dalam kitabnya “Al-’Uluw,” beliau
berkomentar: “Yang demikian itulah pendapat kami (artinya dia sejalan dengan
hadits di atas), setiap ada orang yang bertanya, “Di mana Allah? “Maka dia
(orang yang ditanya) dengan fitrahnya akan segera menjawab, “(Allah ) Di atas
langit!” Di dalam hadits ini ada dua permasalahan:
Pertama;
Disyari’atkan seorang muslim bertanya (kepada saudaranya), “Di mana Allah?”,
Kedua;
Jawaban orang yang ditanya (hendaklah mengatakan), “Di atas langit!”
Barangsiapa yang mengingkari dua permasalahan ini maka dia berarti telah
mengingkari Al-Musthafa (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam”.
Imam
Ad-Darimi membawakan hadits ini dalam kitabnya, Ar-Raddu ‘ala Al-Jahmiyyah.
Lalu beliau berkata, “Di dalam hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
ini dijelaskan dengan terang, bahwa apabila seseorang tidak mengetahui
keberadaan Allah yang berada di atas langit dan bukan di bumi, maka dia
bukanlah seorang mukmin. Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjadikan tanda keimanannya (budak
perempuan) tersebut adalah pengetahuannya tentang keberadaan Allah subhanahu
wata’ala di atas langit.
Penjelasan
tentang istiwa’ (bersemayamnya) Allah di atas ‘Arsy di langit-Nya telah
ditegas-kan oleh Allah sendiri di tujuh tempat dalam Al-Qur’an:
(1)
S. Thaha ayat 5,
(2)
S. Al-A’raf ayat 54,
(3)
S. Yunus ayat 3,
(4)
S. Ar-Ra’du ayat 2,
(5)
S. Al-Furqon ayat 59,
(6)
S. As-Sajdah ayat 4 dan
(7)
S. Al-Hadid ayat 4.
Madzhab
Salaf dan orang-orang yang mengikuti mereka, seperti imam yang empat: Imam Abu
Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Bin Hambal dan Imam-Imam yang
lainnya, termasuk Imam Abul Hasan al-Asy’ary, mereka berkeyakinan sama dan
mengimani keberadaan Allah subhanahu wata’ala di atas langit dan bersemayam di
‘Arsy-Nya sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya.
Dalam
kitab Minhaj Al-Firqoh An-Najiyah karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu
hafidzahullah, beliau menukilkan beberapa ungkapan ulama dari kalangan
As-Salafush Sholeh tentang keberadaan Allah subhanahu wata’ala di atas
‘Arsy-Nya, diantaranya:
Imam
Al-Auza’iy , berkata, “Kami dari kalangan Tabi’in mengatakan; sesungguhnya Allah
subhanahu wata’ala Yang Maha Mulia sebutan-Nya berada dia atas ‘Arsy-Nya, kami
mengimani sifat-sifat-Nya sebagaimana apa adanya menurut Sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Imam
Abu Hanifah , berkata, “Barangsiapa yang berkata saya tidak tahu apakah Rabb-ku
berada di langit atau di bumi, maka sungguh dia bukan seorang muslim, karena
Allah subhanahu wata’ala sesungguhnya telah berfirman, (Ar-Rahmân
‘Alal-’Arysistawâ, (artinya: Dzat Yang Maha Pengasih bersemayam di atas ‘Arsy),
dan ‘Arsy-Nya itu di atas langit yang tujuh. Jika ada yang mengatakan;
sesungguh Dia (Allah subhanahu wata’ala) di atas ‘Arsy-Nya bersemayam, akan
tetapi saya tidak tahu apakah ‘Arsy itu berada di langit atau di bumi, maka dia
juga bukan seorang muslim, karena sesungguhnya dia telah mengingkari bahwa
Allah subhanahu wata’ala berada di atas langit. Dan barangsiapa yang
mengingkari keberadaan-Nya di langit, berarti dia telah kufur, karena
sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat yang paling tinggi di atas
segala yang tinggi, dan para Hamba-Nya meminta (berdo’a) kepada-Nya dengan
menengadahkan tangan ke atas dan bukan ke bawah).
Imam
Asy-Syafi’i , berkata, “Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala berada di atas
‘Arsy-Nya (dan ‘Arsy-Nya itu) di atas langit-Nya, Dia mendekat kepada
makhluk-Nya, (bagaimanapun caranya) sesuai dengan yang Dia kehendaki, dan
sesungguhnya Allah turun ke langit dunia (langit pertama), (bagaimanapun
caranya) sesuai dengan yang Dia kehendaki”.
Allah
berada di langit, tetapi kekuasaan-Nya ada di mana-mana dan meliputi segala
sesuatu. Dia mendengar doa hamba-Nya dan mengabulkannya karena Dia Maha
Mendengar dan Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.
(Abu
Abdillah Dzahabi).
sumber:
http://www.alsofwah.or.id
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Di Manakah Allah ?? (diatas langit)
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://revansfivers.blogspot.com/2015/04/dimanakah-allah-diatas-langit.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar